Alasan utama penggunaan teknik ABIS Optim ini karena keterbatasan E1, sehingga kita dapat mengoptimalisasi 1 E1 untuk lebih dari 12TRX, temen ada yang sudah penah mencoba 1 E1 hingga 15TRX.
Adapun langkah-langkah yang harus di lakukan di sisi RBS akan di contohkan untuk RBS 6000 (6201, 6102 atau 6601) dan saya menggunaan OMT 42H:
Sebagai contoh kasus kita memiliki RBS dengan config 4+4+4 yang kan di
upgrade menjadi 4+6+6 dengan menggunakan 1 E1 dengan 2 DUG.
1. Pastikan kita sudah punya 2 DUG (untuk master dan slave) dan pastikan ada flascard 256MB serta punya ESB Cable jika nanti akan di buat sharing Antenna.
2. Pastikan kabel e1 dug master menggunakan kabel belden dengan 4pair (full) jika tidak maka harus dibuat dulu. kemudian el dug slave masuk ke ovp yang sama dengan dug master namun pemasangannya dibawah (jadi hanya perlu rj 45 untuk dug sedang ke ovp tidak memerlukan rj 45), jika pemasangannya benar maka di port ETA dug master ada 2 led yang nyala sedang di port ETA dug slave hanya ada satu led yang nyala, jika belum nyala led-nya berarti ada yang salah coba di ulang step-stepnya.
3. setelah tahap di atas berhasil kita masuk ke tahap commisiong rbs:
pertama kita commisioning dug slave terlebih dahulu
karena kita hanya upgrade 2 sector maka kita hanya membuat 2 sector untuk diupgrade dengan menggunakan antenna sharing jangan lupa untuk memasang esb cable.
setelah itu setting esb delay 4609
setelah itu setting tf compensation menjadi:
pastikan juga settingan transmisinya harus:
setting tei menjadi 61
Setting semua parameter2 lainnya seperti biasa, setelah tidak ada masalah install settingan kita ke rbs.
jadi, intinya settingan kita di dug slave hanya menambahkan 2trx untuk sector 2 dan 2trx untuk sector 3.
4. Re-comisioning dug master dengan merubah
ubah antenna sharing pada sector 2 dan sector 3
ubah antenna sharing pada sector 2 dan sector 3
tei harus 62
transmisi harus di buat cascade dan PCM A harus dicentang.
dan install ulang dug masternya.
Tip lainnya:
1. cepat atau tidaknya proses upgrade abis optim ini bergantung juga dari skill INOC-nya.
2. Sebaiknya sarankan ke INOC untuk menaikkan dug slave lebih dulu baru master.
3. Jika masih belum naik2 rbsnya coba ubah setinggannya jadi stand alone jadi dug master di buat 4+6+0 untuk menghandle sector 1 dan 2 sedang dug slave di buat 6+0+0 untuk menghandle sector 3.
Good luck ya...
sekedar nambahin gan,,,untuk perhitungan penggunaan E1 pada BTS :
ReplyDelete1 E1 = 2048 kbps,
1 RF carrier = 8 time slot
4+4+4 = 12 TRX –> 12 RF carrier
speed data voice adalah 16 kbps
–> 8 time slot X 12 RF X 16 kbps/time slot = 1536 kbps
jadi 1 e1 bisa dimaksimalkan untuk 16 TRX,
(8 time slot X 16 RF X 16 kbps/time slot = 2048 kbps)
Thx atas masukkannya.. di dunia ada 2 standar yaitu E1 dan T1.
ReplyDeleteE1 merupakan standar yang di pakai di Eropa dengan 30 kanal suara digital berkecepatan 2,048 megabit per detik.
T1 merupakan standar yang di pakai di Amerika dan Jepang dengan 24 kanal suara digital dengan kecepatan 1,554 megabit per detik.
thanks mas fathan atas infonya,
ReplyDeletemau tanyak gan, saya baru ni gan di dunia telekomunikasi, saya bener2 kurang paham tentang cascade, apa lg sharing E1. kalau E1 master existing yg pakai OVP TRM kan ada 2 slot, slot 1 ke DUG master(1 E1 empat kabel) sedangkan slot 2 nya kosong (rencananya mau di pakai ke DUG slave) itu gimana gan,
mohon bantuan penjelasannya. thanks
klo 1 ovp trm itu kita bisa pakai untuk 2 E1 atau 1 E1 dibuat cascade, untuk 2 E1 maka kabel rj45 hanya dipakai 2pair (4kabel) saja untuk masing2 slot ovp, klo biar aman pk 2 ovp trm saja untu 2 E1.
DeleteBuat nambahin aja, sebelom di pengerjaan alahkah baiknya kasih info ke inoc nya dahulu bahwa kita mau prepair begitu mau di eksekusi inoc sudah punya data beforenya dan sudah prepair ( pengalaman pribadi di omelin sama inoc tapi jadi tambah pengetahuan )
ReplyDeletesalut lah buat the master efs.. ntar saya ganguin yak klo lg swap (weje)
ReplyDelete